Selain pengumpulan data, langkah penting yang tidak bisa dilewatkan dalam penelitian sosial adalah pengolahan data. Pengolahan data merupakan proses analisis dan penyajian data menjadi informasi yang akurat. Proses pengolahan data antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif berbeda. Berikut penjelasannya: Aspekyang pertama pada tahap 3 adalah Memberikan Masalah dalam LKS kepada Siswa sebagai Bentuk Aplikasi Kehidupan Sehari-hari. Dalam aspek ini guru termasuk dalam kategori sangat baik dengan mendapatkan nilai rata-rata 4. Meminta Siswa untuk Mendefinisikan Permasalahan yang Ada dalam LKS dan Meminta Siswa Menyelesaikan Masalah yang Diberikan 29yang ada. Pada tahap ini dilakukan pula perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta relevansi penelitian. 3.1.2 Studi Literatur Untuk Tugas Akhir ini, tahap studi literatur dilakukan dengan mempelajari studi kasus, literature, paper, buku, jurnal, serta artikel ilmiah sebagai media untuk menyusun studi literatur. TahapanPenelitian dan Penjelasannya (Pembahasan Lengkap) - Dalam penelitian ilmiah, ada beberapa tahap yang harus dilewati dengan baik. Ada tiga tahapan penelitian yang akan dibahas dalam pembahasan kali ini. Adapun ketiga tahap tersebut yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan penelitian dan tahap laporan penelitian. Daftar Isi [ tampilkan] Beberapahal yang harus diperhatikan dalam memilih masalah penelitian adalah, kecuali . a. sesuai dengan kemampuan peneliti b. mempunyai nilai penelitian c. masalah yang akan diteliti dan dipecahk Faktoryang harus diperhatikan dalam menentukan rumusan masalah ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut. 1. Bersifat Orisinil. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah orisinal ataupun asli. Maksudnya adalah masalah yang diangkat haruslah asli dari masalah yang sesungguhnya dan juga tidak boleh menjiplak dari permasalahan yang ada dari . Pengertian Identifikasi MasalahPengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli1. Suriasumantri2. Amien SilalahiBagian Identifikasi Masalah1. Identifikasi dengan Jelas Akar Penyebab Masalah2. Mengembangkan Pernyataan Masalah Secara Rinci yang Mencakup Efek Masalah pada Suatu FenomenaSumber untuk Mendapatkan Bahan Identifikasi Masalah1. Perbanyak membaca literatur2. Ikuti seminar atau diskusi untuk memperkaya wawasan3. Gunakan wawancara atau kuesionerCara Membuat Identifikasi Masalah1. Identifikasi masalah secara umum2. Memahami sifat masalah3. Kumpulkan literatur yang tersedia4. Mengembangkan ide-ide melalui diskusi5. Menyusun ulang masalah penelitian Identifikasi masalah menjadi bagian penting dalam sebuah penelitian. Meskipun tidak masuk dalam struktur penulisan, identifikasi masalah atau problem identification tergolong proses krusial. Dalam langkah-langkah penelitian, mengidentifikasi suatu masalah menempati poin pertama. Jadi sebelum kamu meneliti sesuatu, identifikasi topik atau masalah harus jelas terlebih dahulu. Tanpa identifikasi yang kuat dan matang, penelitian akan mudah dipatahkan. Karena penting, Anda harus benar-benar memahami apa itu identifikasi masalah penelitian. Kalau pemahamanmu sudah tepat, maka penelitian pun bisa dikerjakan dengan mudah. Tidak ada lagi yang namanya kebingungan saat menulis penelitian seperti skripsi. Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] Pengertian Identifikasi Masalah Masalah penelitian atau topik penelitian berpengaruh terhadap kualitas penelitian. Artinya masalah penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan menentukan penelitian yang dihasilkan. Tak hanya itu, identifikasi masalah penelitian yang jelas menentukan apakah penelitian bisa dilanjutkan atau tidak. Bila masalah atau topik yang diangkat tidak memenuhi kriteria maka peneliti pun harus mencari topik lain yang lebih menarik dan penting. Secara umum, masalah penelitian dapat diartikan sebagai pernyataan yang mempertanyakan tentang satu atau beberapa variabel yang ada dalam suatu fenomena. Melansir variabel adalah konsep yang memuat nilai bervariasi, pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Dalam suatu studi yang menggunakan alur berpikir deduktif biasanya ditampilkan definisi operasional variabel. Sementara itu, variabel dalam penelitian kualitatif seringkali disebut definisi konseptual. Identifikasi masalah adalah upaya untuk menjelaskan masalah dan membuat penjelasan dapat diukur. Identifikasi ini dilakukan sebagai langkah awal penelitian. Jadi, secara ringkas, identifikasi adalah mendefinisikan masalah penelitian. Selain itu, identifikasi masalah penelitian dapat diartikan sebagai proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Makanya identifikasi ini menjadi langkah awal penelitian yang penting. Baca Juga Instrumen Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli Supaya makin paham, berikut pengertian identifikasi masalah menurut dua ahli 1. Suriasumantri Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah. 2. Amien Silalahi Menurut Amien Silalahi, identifikasi masalah merupakan usaha untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya. Itulah pengertian identifikasi masalah menurut ahli. Jadi, identifikasi masalah adalah upaya untuk menguasai masalah dengan membuat daftar sbanyak-banyaknya pertanyaan yang bisa ditemukan. Bagian Identifikasi Masalah Ada dua bagian dalam identifikasi masalah. Jadi nggak cuma asal, identifikasi masalah pun harus memuat dua bagian ini, yakni 1. Identifikasi dengan Jelas Akar Penyebab Masalah Mengidentifikasi suatu masalah harus memuat akar penyebab yang jelas. Di dalamnya memuat asal-muasal masalah terjadi. Misalnya, kamu membahas masalah kemiskinan. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, kamu harus menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan seperti sempitnya lapangan pekerjaan, rendahnya upah, dan sebagainya. 2. Mengembangkan Pernyataan Masalah Secara Rinci yang Mencakup Efek Masalah pada Suatu Fenomena Setelah mnejelasan penyebar masalah, kamu harus mengebangkanefek atau dampak masalah tersebut secara lebish luas. Mengambil contoh sebelumnya, kamu harus menerangkan dampak kemiskinan untuk kondisi perekonomian dalam lingkup nasional. Jadi tak hanya sebatas menjelaskan penyebab masalah, identifikasi masalah pun berisi tentang dampak masalah terhadap suatu fenomena tertentu. Baca Juga Pengertian Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh Lengkap Sumber untuk Mendapatkan Bahan Identifikasi Masalah Sebelum berbicara tentang cara membuat identifikasi masalah penelitian, kamu harus tahu sumber-sumber untuk mendapatkan bahan identifikasi. Masalah atau topik tidak datang begitu saja. Kamu pun harus menemukannya dengan cara berpikir kritis. Sejauh ini, ada beberapa sumber yang bisa kamu manfaatkan untuk menemukan masalah atau topik tertentu sebagai objek penelitian. 1. Perbanyak membaca literatur Kamu bisa membaca banyak bahan seperti jurnal penelitian dan laporan penelitian. Bacaan-bacaan tersebut memberikan masalah sekaligus dapat menginspirasimu. Ada banyak bahan bacaan seperti buku, media cetak, media online, rilis, dan sebagainya. Terpenting, bahan yang kamu baca memang dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya. 2. Ikuti seminar atau diskusi untuk memperkaya wawasan Anda bisa mengikuti pertemuan ilmiah seperti seminar atau diskusi. Selain wawasan bertambah, kamu bisa lebih terbuka melihat situasi terkini. Sumber lainnya, kamu bisa melakukan pengamatan atau observasi secara langsung. Dengan pengamatan yang baik, kamu bisa melihat kondisi sekitar dengan lebih kritis. 3. Gunakan wawancara atau kuesioner Selain sumber di atas, kamu bisa juga memanfaatkan wawancara dan angket atau kuesioner. Misalnya, melalui wawancara kamu dapat menemukan masalah yang dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket, kamu bisa mendapatkan gambaran tentang masalah yang tengah dialami orang lain. Melalui pengalaman juga bisa lo, nggak jarang peneliti menemukan masalah atau topik menarik lantaran ia sendiri yang mengalaminya. Asalkan didukung data dan argumen yang kuat, pengalamanmu terhadap sesuatu bisa diteliti lebih dalam. Cara Membuat Identifikasi Masalah Sebelum mengidentifikasi apa masalah yang digunakan, peneliti perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut. Tujuannya agar proses identifikasi matang. Memahami teori, fakta, dan ide tentang bidang atau topik tertentu yang dipilih peneliti. Peneliti harus mengetahui penelitian dalam bidang tersebut dengan cara mengulas literatur Menumbuhkan keingintahuan agar peneliti mempunyai minat untuk meneliti topik atau masalah tertentu Kehidupan dan hubungan yang dibangun oleh penelitian harus terkait dengan kemajuan teknologi. Artinya, peneliti harus melek perkembangan teknologi dan informasi Pengetahuan dan peneliti harus diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku baru Peneliti dapat menyusun survei saran untuk penelitian lebih lanjut yang diberikan pada akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian Ketika mengidentifikasi masalah pun tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan. Contohnya, apabila masalah mengenai tujuan dan sasaran yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai, apa yang akan dilakukan oleh peneliti. Kemudian, identifikasi masalah tidak boleh hanya fokus pada masalah atau tantangan saja. Namun, peneliti juga harus memikirkan kendala yang mungkin mencegah tercapainya tujuan dan sasaran. Ditambah lagi, identifikasi harus didasarkan pada pengamatan empiris, seperti data dan informasi yang diperoleh dari survei, wawancara, dan studi dari berbagai sumber. Selanjutnya, identifikasi harus menghasilkan pernyataan yang menggambarkan masalah yang dihadapi. Baca Juga Teks Editorial Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap Setelah menemukan masalah atau topik menarik yang bakal diangkat, kamu harus mengikuti cara membuat identifikasi masalah 1. Identifikasi masalah secara umum Langkah awal, kamu harus mendefinisikan masalah secara umum untuk mengidentifikasi masalah penelitian. Misalnya, kamu bisa mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dari pertanyaan semacam ini apakah berita negatif lebih menarik minat orang dibandingkan berita yang positif? Kemudian, pertanyaan tersebut dipersempit lagi dengan pertanyaan, “Apakah berita negatif seperti perampokan, korupsi menarik minat orang lebih dari berita positif seperti pertumbuhan ekonomi negara? 2. Memahami sifat masalah Nah, langkah kedua adalah memahami sifat masalah. Cara terbaik untuk memahami masalah adalah melakukan diskusi. Jadi berdiskusilah dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik perihal masalah yang kamu teliti. 3. Kumpulkan literatur yang tersedia Mengumpulkan semua penelitian terkait dengan masalah akan dikaji juga menjadi cara membuat identifikasi masalah. Langkah ketiga ini akan membantu kamu untuk mempersempit masalah, mengidentifikasi kesenjangan penelitian, memberikan ide-ide baru di bidang terkait, dan menentukan desain penelitian 4. Mengembangkan ide-ide melalui diskusi Diskusi selalu menghasilkan informasi yang bermanfaat. Berbagai ide baru dapat dikembangkan. Sehingga cara identifikasi masalah yang kamu lakukan pun semakin dalam. Peneliti harus mendiskusikan masalahnya dengan rekan dan orang lain yang memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang sama atau setidaknya pernah menangani masalah yang sama. 5. Menyusun ulang masalah penelitian Setelah identifikasi masalah dibuat, cara membuat identifikasi masalah berikutnya adalah baca dan susun kembali masalah penelitian menjadi istilah operasional. Mengutip dari pertanyaan penelitian awal adalah mengapa produktivitas di Jepang jauh lebih tinggi daripada di India? Setelah masalah dipahami, literatur yang dibutuhkan sudah ada, dan diskusi tentang masalah telah dilakukan maka pertanyaan disusun, “Faktor-faktor apa yang bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri manufaktur di Jepang selama dekade 1971 hingga 1980 dibandingkan industri manufaktur di India?” Pertanyaan Seputar Identifikasi Masalah Apa yang dimaksud dengan identifikasi masalah?Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah. Lihat definisi menurut ahli yang lain pada artikel! Bagaimana cara membuat identifikasi masalah?Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dimulai dari identifikasi masalah secara umum, memahami sifat masalah, dikumpulkan literatur. Lihat caranya secara lengkap pada artikel! Penelitian dapat disebut penting bila terdapat permasalahan penelitian. Jadi, sebelum melakukan riset, seseorang harus menentukan masalah penelitian terlebih dahulu. Lalu, apa sebenarnya masalah penelitian itu? Baca penjelasan dalam artikel ini hingga habis ya karena akan ada contoh masalah penelitian juga. Masalah berarti adanya penyimpangan dalam suatu kondisi atau situasi dari batas-batas toleransi maupun aturan yang sudah ditetapkan. Dari masalah tersebut maka akan berkembang menjadi beberapa pertanyaan, seperti penyebab masalah, bagaimana dampaknya, dan lain sebagainya. Lalu, semua jawaban dari pertanyaan tersebut dijabarkan dalam karya tulis ilmiah. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mengartikan penelitian sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis serta menyajikan data secara sistematis sekaligus objektif untuk memecahkan sebuah masalah atau menguji hipotesis. Lalu, apa sebenarnya masalah penelitian, bagaimana cara mengembangkannya, dan kondisi apa yang bisa membuat penyimpangan dikategorikan sebagai masalah penelitian? Untuk tahu jawabannya, baca penjelasan berikut! Daftar Isi 1Apa Itu Masalah PenelitianSumber Masalah Penelitian Non Formal1. Pengalaman2. Konsensus atau kesepakatan3. Fenomenologi4. KonjekturSumber Masalah Penelitian Formal1. Analogi2. Rekomendasi penelitian lain3. RenovasiMemilih Masalah Penelitian1. Aktual2. Masalah baru3. Memadai4. Praktis5. Sesuai kemampuan6. Memiliki dukunganContoh Masalah Penelitian KualitatifContoh Masalah Penelitian Kuantitatif Apa Itu Masalah Penelitian Berdasarkan penjelasan di atas, masalah penelitian berarti penyimpangan dari suatu kondisi terkini yang perlu dipecahkan atau diuji secara sistematis. Tapi tidak semua persoalan dapat dikembangkan menjadi permasalahan penelitian. Suatu masalah dalam penelitian dapat dikembangkan bila mencakup Ada kesenjangan atau penyimpangan dari yang seharusnya terjadi, berdasarkan teori atau fakta empiris termuan penelitian terdahulu, dengan kenyataan. Persoalan tersebut dapat dikembangkan menjadi pertanyaan serta hipotesis. Pertanyaan dari persoalan tersebut memungkinkan untuk dijawab dengan lebih dari satu kemungkinan. Masalah penelitian dapat muncul dari berbagai sumber, seperti pengalaman peneliti dalam kehidupan sehari-hari maupun kendala yang dialami oleh banyak orang terhadap suatu kondisi hingga perdebatan kebijakan pemerintah. Singkatnya, sumber masalah penelitian dapat berasal dari berbagai macam kondisi. Sumber masalah penelitian dapat terbagi menjadi 2 jenis, yakni formal dan non formal. Sumber Masalah Penelitian Non Formal Berikut sumber masalah yang diidentifikasi secara non formal 1. Pengalaman Pengalaman peneliti dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sumber permasalahan untuk dikaji dalam sebuah penelitian asalkan memenuhi tiga faktor sebuah permasalahan dapat dikembangkan menjadi penelitian. 2. Konsensus atau kesepakatan Masalah penelitian dapat muncul dari hasil kesepakatan. Contohnya persetujuan dari para ahli di bidang yang sama mengenai suatu persoalan yang terjadi. Umumnya pendekatan ini diterapkan oleh para ilmuwan yang sudah ahli dalam bidangnya. 3. Fenomenologi Berarti peneliti menemukan permasalahan baru dari fenomena atau kejadian yang dapat diteliti. Pendekatan ini paling sering digunakan oleh peneliti pemula, misalnya mahasiswa semester akhir ketika mencari tema untuk membuat skripsi. Latar belakang penelitian dibuktikan secara empiris atau faktual. 4. Konjektur Permasalahan dapat ditemukan secara naluriah dan tanpa dasar yang jelas. Orang-orang yang memiliki intuisi kuat dan peka terhadap fenomena penelitian biasanya mudah melakukannya. Asalkan latar belakang dari permasalahan tersebut bisa dijelaskan, maka bisa dikembangkan menjadi sebuah penelitian ilmiah. Sumber Masalah Penelitian Formal Sementara itu, berikut sumber masalah penelitian secara formal 1. Analogi Peneliti dapat menemukan masalah dari mengadaptasi masalah suatu pengetahuan dan menerapkannya dalam bidang pengetahuan baru. Namun, kedua bidang tersebut harus sesuai. 2. Rekomendasi penelitian lain Permasalahan dapat ditemukan dari rekomendasi hasil suatu penelitian. Jadi, peneliti akan merekomendasikan suatu masalah kepada peneliti lain pada bagian akhir jurnal. Di dalamnya, peneliti juga akan menjabarkan keterbatasan, kesimpulan dari penelitian itu, dan saran untuk peneliti lain. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengkaji hal-hal yang belum terungkap untuk memperkaya teori sehingga suatu saat ilmuwan lain dapat menemukan jawaban final. Umumnya, pendekatan ini dilakukan oleh ilmuwan dalam bidang kedokteran atau farmasi. 3. Renovasi Renovasi berarti peneliti menemukan permasalahan dengan cara mengganti, mengurangi, maupun menambahkan unsur baru untuk memperkaya suatu teori yang sudah ada dari penelitian sebelumnya. Baca juga Analisis Jurnal dan Formatnya Memilih Masalah Penelitian Jika sudah menemukan sejumlah masalah penelitian, peneliti perlu menyeleksi beberapa agar lebih fokus dalam melakukan riset. Ada sejumlah faktor yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih masalah penelitian 1. Aktual Aktual berarti sedang terjadi atau up to date. Artinya, masalah tersebut benar-benar sedang terjadi di masyarakat. Misalnya seperti pandemi Covid-19 pada akhir 2019 lalu, ilmuwan berusaha meneliti virus corona jenis baru yang menulari manusia. 2. Masalah baru Baru dalam hal ini berarti masalah tersebut sama sekali belum terungkap oleh penelitian sebelum-sebelumnya. 3. Memadai Memadai maksudnya masalah tersebut masih dapat dijangkau atau ruang lingkupnya tidak terlalu luas maupun sempit. 4. Praktis Masalah yang dipilih harus praktis, sehingga ketika diterapkan tidak membuat pemborosan sumber daya tanpa adanya manfaat apapun. 5. Sesuai kemampuan Ini adalah hal penting. Jadi, peneliti harus memiliki kemampuan sesuai bidang yang akan diteliti. Sehingga dapat mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya kelak. 6. Memiliki dukungan Ingat, penelitian juga memerlukan biaya untuk melakukan riset dan lain sebegainya. Peneliti dapat mengajukan penelitiannya kepada sponsor dari instansi di bidang yang sama untuk mendapat sokongan dana. Contoh Masalah Penelitian Kualitatif Berikut salah satu contoh masalah penelitian kualitatif beserta judulnya “DAMPAK PSIKOLOGI REMAJA PELAKU KLITIH DI SLEMAN” Masalah penelitian ini adalah Dalam satu tahun terakhir telah terjadi 50 kasus klitih atau begal terhadap pengendara motor dengan nomor polisi bukan AB. Sebagian pelaku masih remaja, berusia 15 – 17 tahun. Mereka kerap melukai korban menggunakan senjata tajam. Psikolog sempat menjelaskan bahwa para pelaku klitih merupakan golongan anak yang kurang diperhatikan orang tua mereka. Penjabaran tersebut yang melatarbelakangi munculnya ide penelitian, yakni mengetahui dampak psikologi para pelaku klitih yang masih remaja. Contoh Masalah Penelitian Kuantitatif Contoh judul penelitian kuantitatif PENGARUH INTENSITAS PAPARAN BERITA HOAX DI TWITTER PADA PENGGUNA BERUSIA 18-20 TAHUN TERHADAP KESEHATAN MENTAL Berita hoax semakin merajalela di media sosial, khususnya Twitter. Sementara pengguna Twitter usia 18 – 20 tahun sebesar 51% dari total keseluruhan. Sementara berita hoax dapat menyebabkan sejumlah dampak buruk bagi pembaca yang percaya, termasuk gangguan kesehatan mental. Uraian di atas melatarbelakangi peneliti dalam mencari tahu apakah paparan berita hoax di Twitter dapat memengaruhi kondisi mental pengguna berusia 18 hingga 20 tahun. Itulah penjelasan lengkap dari masalah penelitian. Jangan sampai keliru ya. Selain masalah penelitian, pahami betul juga mengenai beberapa masalah dalam penelitian seperti berikut ini. Isi dan Contoh Proposal Penelitian Lampiran Dalam Skripsi Cara Mencari Jurnal Internasional PENDAHULUAN Latar Belakang Siapa pun dari bidang mana pun, orang membutuhkan penelitian untuk meningkatkan usaha yang dilakukan. Tanpa adanya penelitian, pengetahuan pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian usaha-usaha manusia. Dalam melakukan penelitian, para peneliti harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur penelitian, agar selanjutnya hasil penelitian yang dihasilkan dapat berkualitas. Alur pemikiran penelitian apa pun jenis penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi harapan. Dengan adanya kesenjangan ini peneliti mencari teori yang tepat untuk mengatasi permasalahan itu. Hasil dari penelitiannya akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan. Pada umumnnya alur penalaran untuk berbagai jenis penelitian sebetulnya sama, yaitu memilih masalah, merumuskan masalah, pengumpulan data, analisis data, dan kesimpulan. Maka dalam makalah ini pemakalah akan mencoba menguraikan satu persatu mengenai langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan penilitian, selamat membaca. Rumusan Masalah Apa saja persyaratan dalam mengadakan kegiatan penelitian Apa saja prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian PEMBAHASAN Persyaratan Penelitian Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian usaha-usaha manusia. Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah[1]. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Berencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsur dengan dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Apabila diterapkan dalam kegiatan penelitian maka urutan-urutannya adalah sebagai berikut Penelitian diharapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut jelas menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternative cara untuk pemecahan masalah. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan tindakan menentukan alternative pemecahan masalah yang dipilih. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis collection of data as evidence Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan kepada hipotesis yang sudah dirumuskan. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang. Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, ini disebut refleks dan bertujuan untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari segi kebutuhan-kebutuhan masa mendatang[2]. Langkah-langkah Penelitian Sejak mahasiswa berada di tingkat I sebenarnya baik saja dilatih untuk mengadakan penelitian, mulai dengan tingkat penelitian yang paling sederhana. Dengan bimbingan dosen, beberapa mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Misalnya saja mulai dari tugas mengumpulkan data membagi dan mengumpulkan kuesioner atau mengolah data tabulasi dan menghitung. Pada tahap berikutnya, para mahasiswa dapat dibimbing menyusun rencana penelitian sampai dengan menyusun laporan. Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian, maka terdapatlah berturut-turut bentuk-bentuk laporan penelitian berupa makalah atau paper hasil pembahasan buku-buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Walaupun namanya berbeda-beda sehubungan dengan luasnya masalah, dalamnya tinjauan permasalahan dan manfaat yang diharapkan dari tiap-tiap jenis penelitian, namun secara garis besar persyaratannya sama seperti yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya. Setelah membahas tentang persyaratan penelitian, maka berikut ini akan kami sampaikan langkah-langkah penelitian. Di dalam makalah ini, pemakalah akan menguraikan mengenai langkah-langkah pnelitian secara rinci yang merupakan kegiatan langkah pemikiran yang bersifat praktis. Langkah-langkah penelitian tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut Memilih masalah. Studi pendahuluan. Merumuskan masalah. Merumuskan anggapan dasar. 4a. Merumuskan hipotesis. Memilih pendekatan. a Menentukan variable dan b sumber data. Menentukan dan menyusun instrumen. Mengumpulkan data Analisis data. Menarik kesimpulan. Menulis laporan. Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisis kegiatan pembuatan rancangan penelitian. Langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian, dan langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian. Langkah 1 Memilih Masalah Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang tidak dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya. Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama,bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya. Langkah 2 Studi Penduhuluan Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum menadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjaga kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno Surachmad menyebutnya sebagai studi eksploratori[3]. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Langkah 3 Merumuskan masalah Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai, kemana harus pergi dan dengan apa.[4] Langkah 4 Merumuskan Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannya. Misalkan kita akan mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, kita mempunya anggapan dasar bahwa prestasi belajar siswa adalah berbeda-beda, tidak seragam. Jika prestasi belajar ini seragam, maka bukanlah variable yang perlu diteliti. Langkah 4a Hipotesa Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita untuk mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesa merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus diteliti, dites, dan diuji pula kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu dimana penelitian kita condong kesana, sehingga ada yang menuntut kegiatan kita. Langkah 5 Memilih Pendekatan Pendekatan disini maksudnya metode atau cara mengadakan penetlitian seperti halnya eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, missal populasi atau kasus. Penentuan Pendekatan ini akan sangat menentukan apa variable atau objek penelitian yanag akan ditatap. dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data. Langkah 6 Menentukan variable dan sumber data Langkah yang ke-6 ini menjawab pertanyaan Apa yang akan diteliti? Darimana data diperoleh? Kedua pertanyaan tersebut harus didefinisikan dengan jelas supaya dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Kedua langkah ini dilakukan secara bersamaan. Karena begitu peneliti menyebutkan satu macam apa yang aka ditelitinya, sebaiknya juga menentukan dari mana data untuk variable tersebut harus diperoleh, disarankan menggunakan matriks. Langkah 7 Menentukan dan Menyusun Instrumen Setelah peneliti mengetahui pasti ada yang akan diteliti dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan. Hal ini sangat bergantung dari jenis data dan dari mana data diperoleh. Contohnya data tingkah laku siswa tentu hanya dapat diperoleh dari guru yang bergaul sehari-hari dengan siswa melalui interview maupun kuosioner. Langkah 8 Mengumpulkan Data Apabila peneliti sudah menentukan data apa saja yang akan dikumpulkan, dari mana data diperoleh dan dengan cara apa, maka dirinya sendiri sudah mengetahui maupun orang lain yang akan membatu, sudah mengetahui pasti apa yang berikutnya dilakukan. Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, kesimpulannya pun juga ikut salah sehingga hasil penelitiannya menjadi palsu[5]. Langkah 9 Analisis Data Data mentah yang dikumpulkan oleh para peneliti akan ada gunanya setelah dianalisis. Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisa inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dengan memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik dari segi tenaga maupun pertanggung jawabannya. Akan tetapi menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut Teknik analisis data. Misalnya hubungan data nominal tidak dapat dianalisis dengan Teknik korelasi produtct-moment, tetapi sesuai bila dianalisis dengan teknik chi-kuadrat. Demikian pula dengan jenis data yang lain[6]. Langkah 10 Menarik Kesimpulan Langkah ke-10 sebenarnya sudah bisa dibilang langkah terakhir dalam kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, sehingga peneliti tinggal mengambil konklusi dari hasil pengolahan data, dicocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti yang sebelumnya. Disinilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti, atau kecewa karena tidak terbukti. Yang harus dimiliki peneliti adalah kejujuran. Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus mempunyai tanggung jawab terhadap penelitiannya. Langkah 11 Menyusun Laporan Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat contoh adanya penemuan-penemuan. Tetapi ada kalanya penemuan itu bukan dari pekerjaan peneliti. Penemuan itu didapat karena coba-coba, dan setelah dirasakan manfaatnya lalu langsung digunakan tanpa sempat dituliskan dalam bentuk laporan. Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut. Di dalam menulis laporan penelitian, kita seperti sedang bercerita. Agar apa yang kita ceritakan dapat dipahami oleh pembaca, maka harus diperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu. Tentu saja penulisan laporan penelitian, berbeda dengan aturan menulis cerita novel atau sejarah. Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat harus mengikuti aturan-aturan penulisan karya ilmiah[7]. Serta formatnya pun harus sesuai dengan ketentuan dan ketetapan pada tiap-tiap fakultas ataupun perguruan tinggi masing-masing. KESIMPULAN Penelitian atau penggunaan metode ilmiah secara sistematis tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan, baik bagi ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial karena ilmu pengetahuan merupakan hasil menelaah atau investigasi ilmiah. Jadi bisa dikatakan pertumbuhan ilmu pengetahuan merupakan andil kegiatan penelitian yang selama ini dilakukan oleh para ilmuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memiliki kepentingan dengan penemuan pengetahuan-pengetahuan baru yang sebenarnya teruji secara ilmiah yang dapat berwujud dalil teori atau generalisasi. Syarat penting dalam mengadakan kegiatan penelitian adalah sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah adalah sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah. Langkah-langkah penelitian yang diajukan antara lain Memilih masalah 2.. Studi pendahuluan Menemukan masalah Merumuskan anggapan dasar Merumuskan hipotesis Memilih pendekatan Menentukan variabel dan sumber data Menentukan dan menyusun instrumen Mengumpulkan data Analisis data Menarik kesimpulan Menyusun Laporan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta PT. Rineka Cipta . Faisal, Sanapiah. 2005. Format-Format Penelitian. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Subagyo, P. Joko. 2015. Metode Penelitian dalam Teori dan Prektik. Jakarta PT. Rineka Cipta Hadi, Prof. Drs. Sutrisno. 1976. Metodologi Reseach, Jilid 1 Cetakan IV. Yogyakarta Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Surachmad, Prof. Dr. Ed Winarno. 1972. Dasar dan Teknik Research. Bandung Penerbit Tarsito, [1] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta PT. Rineka Cipta . 2014. hal. 59 [2] Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA Metodologi Reseach, Jilid 1 Cetakan IV, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta 1976, hal. 8. [3] Prof. Dr. Ed Winarno Surachmad Dasar dan Teknik Research, Bandung Penerbit Tarsito, 1972, hal. 97. [4] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta PT. Rineka Cipta . 2014. Hal. 63 [5] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta PT. Rineka Cipta . 2014. hal. 65 [6] P. Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Prektik. Jakarta PT. Rineka Cipta. 2015. hal. 105 [7] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta PT. Rineka Cipta . 2014. hal. 395 Mempelajari Tahap Tahapan Dalam Proses Penelitian dengan Penjelasan Terlengkap Sesuai dengan ciri-ciri dari penelitian yaitu analitis, bahwa penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah dan harus ada sebab akibat antara variabel-variabelnya. Baca Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis Penelitian Untuk melaksanakan penelitian diperlukan beberapa tahap yang harus dilakukan. Terdapat tiga garis besar tahap-tahap penelitian, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan penelitian dan tahap pelaporan penelitian. Kegiatan penelitian merupakan suatu proses yangg digunakan untuk memperoleh atau mendapatkan suatu pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang di hadapi yang dilakukan secara sistematis, dan logis. Tahap-tahap penelitian ini pada umumnya dilakukan untuk semua jenis penelitian apapun, karena secara garis besar tahapan-tahapan ini memiliki kesamaan unsur, walaupun terdapat beberapa perbedaan seperti terjadi pemodofikasian dalam pelaksanaannya oleh peneliti sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi tanpa mengabaikan prinsip-prinsip umum yang digunakan dalam proses penelitian. Tahapan Penelitian Berikut ini merupakan penjelasan tentang tahapan-tahapan dalam penelitian. 1. Tahap Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus melaksanakan beberapa persiapan yang terdiri dari, berikut ini .. a. Tema/Topik Penelitian Untuk memilih tema atau topik penelitian, seorang peneliti haus memiliki kepekaan terhadap kehidupan yang dihadapi. Seorang peneliti dapat memilih tema dari berbagai sumber seperti Fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan Kajian kepustakaan Informasi yang diberikan oleh pihak lain. b. Mengidentifikasi Masalah Pada tahap ini , seorang peneliti harus terlebih dahulu mencari apa masalah yang akan di teliti c. Merumuskan masalah Dalam tahapan ini, peneliti membuat rumusan masalah dari penemuan masalah yang ada berdasarkan masalah-masalah yang akan diteliti. d. Mengadakan studi pendahuluan Tahapan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, dengan begitu maka akan diketahui keadaan atau kedudukan masalah yang akan diteliti. Hasil yang didapat dari studi pendahuluan berguna untuk menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis yang akan di uji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian lapangan. Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan melakukan studi dokumenter, kepustakaan dan studi lapangan. e. Merumuskan hipotesis Hipotesa merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dari masalah yang sedang di teliti. f. Menentukan sampel penelitian Dalam tahapan ini merupakan untuk menentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek yang diteliti disebut sebagai populasi penelitian. g. Menyusun rencana penelitian Tahap ini merupakan pedoman selama melaksanakan penelitian sebagai suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan penelitian yang memuat hal-hal berikut Masalah yang diteliti dan alasan mengapa melakukan penelitian Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan Tujuan dilakukannya penelitian Manfaat atau kegunaan penelitian Dimana dilakukannya penelitian Jangka waktu pelaksanaan penelitian Organisasi kegiatan dan pembiayaan Hipotesis yang di ajukan Teknik pengumpulan dan pengolahan data Sistematis laporan yang di rencanakan Merumuskan alat penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Setelah melakukan tahap persiapan, seorang peneliti selanjutnya melakukan tahap pelaksanaan kegiatan penelitian yang meliputi, pengumpulan data dan menganalisis data. a. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitian dan dijadikan sebagai dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan. b. Analisis Data Tahapan ini dilakukan setelah data terkumpul semua kemudian dilakukan analisis dan hipotesis yang diajukan dan diuji kebenarannya melalui analisis tersebut. 3. Tahap penulisan Laporan Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penelitian. Tahapan ini yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Tahap Tahap Proses Penelitian dengan Penjelasan. Semoga bermanfaat dan ampai jumpa pada postingan selanjutnya. Masalah pertama dalam proses penelitian yang harus dipersiapkan adalah? Topik Metode Pendekatan Dokumen Fakta Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah A. Topik. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah. Masalah pertama dalam proses penelitian yang harus dipersiapkan adalah topik. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Topik menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban B. Metode menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Pendekatan menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. Dokumen menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan. Jawaban E. Fakta menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Topik Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih. - Sponsor - Hallo sobat sobat kimia , kali ini blog jempol kimia tidak hanya membahas materi dan plejaran kimia saja loh , namun juga membahas beberpa materi pelajaran lainnya seperti , fisika , biologi , geografi dan banyak lainnya , nah khusus dipostingan ini kita akan mengerjakan beberapa kumpulan Soal Latihan dasar dasar penelitian sejarah , nah kamu sudah tau apa itu dasar dasar penelitian sejarah dan bagaimana cara menyusun nya ? jika belum yuuk pelajari dulu materi sejarah mengenai dasar dasar penelitian sejarah …bagi kamu yang sudah mempelajarinya yuk langsung aja kesoal nya 1. Kelemahan dalam penelitian sejarah terdapat dalam…. a. heuristik b. kritik c. verifikasi d. interpretasi e. historiografi Jawaban d 2. Berikut ini yang tidak termasuk unsur-unsur yang harus ada dalam pemilihan topik penelitian adalah…. a. menarik untuk diteliti b. asli c. ketersediaan sumber d. kedekatan emosional e. ketelitian Jawaban e 3. Tahapan akhir dari metode sejarah adalah…. a. interpretasi b. kritik c. historiografi d. verifikasi e. heuristik Jawaban c 4. Masalah pertama dalam proses penelitian yang harus dipersiapkan adalah…. a. topik b. metode c. pendekatan d. dokumen e. fakta Jawaban a 5. Mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang terkait dengan topik penelitian disebut…. a. penelitian b. heuristik c. verifikasi d. penafsiran e. historiografi Jawaban b 6. Langkah-langkah metode sejarah secara berurutan adalah…. a. kritik, heuristik, analisis, dan penulisan b. kritik, heuristik, penulisan, dan penyajian c. heuristik, kritik, interpretasi, dan penulisan d. heuristik, kritik, interpretasi, dan analisis e. heuristik, kritik, penulisan dan pemahaman Jawaban c 7. Kegiatan menafsirkan sebuah peristiwa sejarah disebut…. sejarah a. interpretasi b. penelitian c. verifikasi d. pencarian data e. heuristik Jawaban a 8. Heuristik merupakan istilah dari bahasa Yunani yang berarti…. a. memperoleh b. melaksanakan c. menentukan topik d. menemukan e. mencari Jawaban d 9. Tahapan melakukan kritik terhadap sumber sejarah dalam penelitian sejarah merupakan tahap…. a. verifikasi b. penafsiran c. dokumentasi d. hipotesis e. heuristik Jawaban a 10. kritik di dalam sejarah, terbagi dua, yaitu…. a. luar dan dalam b. sempit dan luas c. intern dan ekstern d. sedikit dan banyak e. dekat dan jauh Jawaban c 11. Berikut ini yang ialah urutan tahapan penelitian sejarah yaitu …. A. heuristik, historiografi, verifikasi, dan interpretasi B. heuristik, interpretasi, verifikasi, dan historiografi C. verifikasi, historiografi, interpretasi, dan heuristik D. heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi E. interpretasi, historiografi, verifikasi, dan heuristik Pembahasan Urutan tahapan penelitian sejarah yaitu heuristik, atau pengumpulan sumber, verifikasi atau Koreksi sumber, interpretasi, dan historiografi atau penulisan sejarah Jawaban D 12. Salah satu tahap dalam penelitian sejarah yang bermaksud menguji keabsahan sumber sejarah disebut …. A. periodisasi B. interpretasi C. heuristik D. historiografi E. verifikasi Pembahasan Tahapan penelitian sejarah yang bermaksud menguji keabsahan sumber sejarah yaitu verifikasi. Verifikasi atau Koreksi sumber mencakup Koreksi intern dan Koreksi ekstern Jawaban E 13. Meneliti keaslian atau otentisitas materi yang dipakai dalam pembuatan sumber-sumber sejarah disebut …. A. historiografi B. interpretasi C. Koreksi eksterm D. heuristik E. Koreksi intern Pembahasan Meneliti keaslian atau otentisitas materi yang dipakai dalam pembuatan sumber-sumber sejarah yaitu proses Koreksi ekstern. Kritik ekstern yaitu perjuangan untuk memilih atau meyeleksi dapat dipercaya sumber-sumber sejarah yang sudah terkumpul menyangkut kebenaran isi dari sumber-sumber sejarah. Jawaban C 14. Sebelum melaksanakan penelitian, seorang sejarawan harus menetapkan …. A. topik penelitian B. biaya yang dikeluarkan C. waktu yang dibutuhkan D. tujuan penelitian E. manfaat penelitian Pembahasan Hal pertama yang harus dilakukan seorang sejarawan sebelum melaksanakan penelitian yaitu memilih topik penelitian. Tujuannya semoga di dalam mencari sumber-sumber sejarah sanggup terarah dan sempurna samasukan. Jawaban A 15. Penafsiran terhadap sumber-sumber kejadian sejarah disebut …. A. heuristik B. Koreksi C. interpretasi D. historiografi E. verifikasi Pembahasan Penafsiaran terhadap sumber-sumber sejarah yang sudah diverifikasi disebut interpretasi. Interpretasi dalam sejarah ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis. Jawaban C 16. Data terpilihyag sudah melalui seleksi seorang peneliti sejarah disebut …. A. sumber sejarah B. buku sejarah C. jejak sejarah D. bukti sejarah E. fakta sejarah Pembahasan Data yang berasal dari sumber sejarah yang sudah diseleksi disebut fakta sejarah. Fakta sejarah diperoleh melalui proses Koreksi intern dan Koreksi ekstern. Jawaban E 17. Sumber sejarah yang ialah kesaksian dai pelakunya disebut …. A. sumber tertulis B. sumber lisan C. sumber primer D. sumber sekunder E. sumber tersier Pembahasan Sumber sejarah yang ialah kesaksian dari pelakunya disebut sumber primer. misal sumber primer yaitu dokumen dan arsip. Sumber sekunder yaitu sumber yang ditulis atau diturunkan dari sumber primer, contohnya skripsi dan tesis. Jawaban C - Sponsor -

masalah pertama dalam proses penelitian yang harus dipersiapkan adalah